Rabu, 17 September 2025

Ada Kasih Disini.

Tangki penuh ini, milik kami.



Aku terbangun pagi-pagi, melihat ia mengurus semuanya sendiri sejak matahari masih malu-malu menampakkan diri. 

Dia, Bundaku yang paling ku sayangi.

Nasi putih juga roti, namun nutrisi yang paling ku sukai ialah kecupan manis dari kasihnya yang paling tinggi. Seperti lembutnya yang membolehkan ku lebih kuat dan boleh gagal. Ia bagai bunga merah yang cerah, tumbuh di taman kami sebelah kiri, sebab disebelah kanan ada tempatnya berceloteh tanpa henti tentang bagaimana ia menyukai serial animasi juga lagu Rock Jepang yang mengalun tiap ia menikmati sunyi.

Kata papah, bunda bagai pelita pada sore hari. Demi-nya ia berani tumpahkan diri. Mendampingi hingga tumbuh usia ke sejuta kali. Bunda dan papah kan jadi sejawat jiwa yang abadi. Dan aku berdiri sebagai saksi betapa mesranya sisi dunia ini melalui afeksi dua sejoli.

Hingga nanti lilin tertiup tiap tanggal hari jadi, mereka kan merekah bagai bunga yang baru lahir. Merengkuh pada sela rongga yang terisi. Sambil sisipkan doa untuk kami, untuk Bunda, untuk Papah, Dega, juga Hagi.



*



Sekali lagi aku berdoa dalam hati,
Kuatkan Bundaku yang cantik ini
Tolong beri ia pipi berseri, juga tawa yang kan berhenti hanya untuk memeluk kami nanti.






Selamat Ulang Tahun, Bunda Seth.






Tangga Nadi Bertambah Lagi.

Pintu terbuka,



:



Membawa warta, 
Bundaku tambah usia.





Malem menanti.
Kau ada di bawah rengkuhan puja dan puji dari panjangnya hari.
Semoga, semoga kelak bisa berdikari meski terpincang kaki.

Dan terbit disebelah kiri pundakmu sang pujaan hati.
Menggenggam erat hingga denyut terdengar bagai melodi.
Kau telah disayangi oleh buana dan sejuta afeksi milik samosir.
Yang mengalir tanpa perlu kau takut akan khawatir. 


Hiduplah, beranjaklah, bersenang-senang dan sahaja selalu.



Payoda tak akan kelabu.
Biru kan selalu jadi sinyal hal baru.
Kau kan dikelilingi khalayak penuh harsa yang berlabuh.

Maka, seperti takdir yang t'lah ditulis.
Ramu cita yang kau mau kan bertemu.
Mimpi indah yang melayang kan kau tuju.



Hiduplah, cantiklah selalu, berbunga dan tumbuh mekar hingga tak kenal waktu.















Bun, 
berdansalah di atas keruh dan jernihnya arah ombakmu.
Bahtera kecil kan mampu tumpangi tubuhmu selalu, saat badai pun derai.






*




Kahle, lagi dan lagi akan sayang Bunda selalu.



Ada Kasih Disini.

Tangki penuh ini, milik kami. Aku terbangun pagi-pagi, melihat ia mengurus semuanya sendiri sejak matahari masih malu-malu menampakkan diri....